1.
CAPM
CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan
return yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas.
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan
pengembangan teori portofolio yang dikemukan oleh Markowitz dengan
memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk)
dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk
/unsystematic risk).
Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa
tingkat return yang diharapkan adalah penjumlahan dari return aset bebas risiko
dan premium risiko. Premium risiko dihitung dari beta dikalikan dengan premium
risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung dari
tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas
risiko.
Dalam membahas CAMP, secara implisit harus dibuat sejumlah asumsi
yang diperlukan agar model ini memiliki pondasi yang kuat. Asumsi-asumsi ini
meliputi asumsi-asumsi mengenai perilaku investor dan kondisi-kondisi dalam
pasar modal. Asumsi-asumsi berikut dianggap memadai yang memungkinkan model
yang dimaksud dibentuk:
1.
Pasar terdiri
dari para investor yang bersikap menghindari risiko (risk-averse), yang
mengukur risiko melalui standar deviasi dari pengembalian portofolio. Asumsi
ini menyediakan basis bagi pemakai ukuran-ukuran risiko semacam beta (β).
2.
Semua
investor memiliki periode waktu yang sama bagi pembuatan keputusan investasi
(misalnya: sebulan, setahun, dan sebagainya). Asumsi ini memungkinkan kita
untuk mengukur ekspektasi-ekspektasi investor atas interval waktu yang sama,
sehingga membuat perbandingan-perbandingan memiliki arti.
3.
Semua
investor diasumsikan memiliki ekspektasi yang sama menyangkut pengembalian dan
risiko sekuritas di masa depan. Satu-satunya alasan yang membuat mereka memilih
portofolio-portofolio yang berbeda adalah perbedaan-perbedaan dalam risiko
sistematis dan dalam preferensi risiko. Tanpa asumsi ini, analisis tersebut
akan menjadi lebih rumit.
4.
Pasar modal
adalah sempurna dalam arti bahwa semua asset bisa dipecahkan secara sempurna,
tidak ada biaya-biaya transaksi atau tingkat pajak yang berbeda-beda, dan suku
bunga pinjaman dan memberi pinjaman sama satu sama lain dan sama bagi semua
investor. Tanpa kondisi-kondisi ini, akan ada kendala-kendala friksional
terhadap kondisi-kondisi ekuilibrium yang mendasari model ini.
Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para
investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang
sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang
optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang
ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah para
price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat
diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan
pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak
berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki
portofolio yang risikonya identik.
Rumus CAPM dapat
dihitung sebagai berikut:
=
Keterangan:
Kj
= Tingkat pengembalian yang diinginkan investor
Krf
= Tingkat pengembalian bebas risiko
Krm = Return pasar
β = Beta saham
2. Pengembalian Perusahaan
Keterangan :
CP =
Closing Price Periode Berjalan
CPt-1 =
Closing Price Periode Dasar
3. Bebas Resiko
Bebas Resiko atau biasanya didekati dengan tingkat
return suku bunga bank sentral, di Indonesia umumnya risk free aset didekati
dengan tingkat return suku bunga Bank Indonesia.
4.
Return Pasar
Rm
didapatkan dengan meramalkan return IHSG
Keterangan :
IHSG =
Indeks Harga Saham Gabungan Periode Berjalan
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham
Gabungan Periode Dasar
6.
Resiko
Beta
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata
tertimbang (berdasarkan proporsi) dari masing-masing individual sekuritas yang
membentuk portofolio sebagai berikut:
Kj
= Pengembalian Perusahaan
Krf
= Tingkat pengembalian bebas risiko
Krm = Return pasar
Resiko sistematik
sering disebut beta (β), karena itu beta dianggap representatif
untuk digunakan dalam mengukur resiko sistematik (resiko
yang tidak dapat di diversifikasi), oleh sebab itu besarnya resiko suatu saham
ditentukan oleh beta.
Dalam pembahasan CAPM, beta (βi) diartikan sebagai resiko saham sistematik.
β > 1
ini menunjukkan harga saham lebih mudah berubah dibandingkan
indeks pasar.
β < 1
ini menunjukkan harga saham tidak terjadinya kondisi yang
mudah berubah berdasarkan kondisi pasar.
β
= 1 ini menunjukkan bahwa harga saham kondisinya sama dengan indeks pasar