Kepemimpinan merupakan
suatu keniscayaan yang dimiliki dalam setiap diri manusia. Namun, terkadang
kemimpinan membutuhkan momentum yang tepat agar ia dapat mucul dari pribadi
seseorang. Dan tentunya, selain butuh momentum yang tepat, hal itu perlu
dilatih agar dapat terealisasi denganbaik.
BEM UNJ sebagai salah
satu organisasi pemerintahan tertinggi di kampus UNJ melihat urgensi dari
seorang pemimpin dan kepemimpinan. Dan hal itupun menggerakkan BEM UNJ untuk
menyelenggarakan agenda pelatihan bagi para calon pemimpin masa depan, yaitu
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Menjawab tanatangan
dinamisasi zaman, Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta 2017 hadir
ditengah-tengah krisis kepemudaan di bumi pertiwi.
Tajuk yang dibawa dalam
PKMUNJ 2017 ini adalah “Pemuda Masa Kini, Pemimpin Masa Depan”, dimana para
mahasiswa yang notabene seorang “Pemuda” kelak akan siap menyonsong masa
depannya sebagai seorang pemimpin. PKMUNJ 2017 ini dilaksanakan dalam beberapa
rangkaian, diantaranya Briefing,
PKMUNJ 1 Jilid 1, PKMUNJ 1 Jilid 2, PKMUNJ 2 Jilid 1, PKMUNJ 2 Jilid 2 dan
PKMUNJ 2.
Tanggal 4 Juni 2017
telah diadakan rangkaian PKMUNJ, yaitu Briefing dan PKMUNJ 1 Jilid 1. Dimana
agenda ini dimulai dengan kedatangan peserta yang cukup antusias, yaitu sejak
pukul 08.00 WIB.
Pada agenda briefing,
Ketua BEM UNJ, Miqdad Ramadhan memaparkan bahwa pemuda yang akan menjadi
pemimpin kelak harus menjawab tantangan zaman. Dan pemuda harus mempertajam
pengetahuannya dan belajar dari sejarah. Seperti halnya para pemimpin pada
zaman Kekhalifahan dahulu kala.
Dalam agenda briefing juga dipaparkan berbagai macam
peraturan-peraturan pelaksanaan PKMUNJ yang mendapat respon yang cukup atraktif
dari para peserta. Tak lupa, penugasan yang diberikan pun cukup menantang bagi
para peserta, hingga lontaran pertanyaan pun terus berdatangan kepada pihak
panitia. Dan pada akhirnya, sesi pemaparan penugasanpun menjadi penutup dari
agenda Briefing PKMUNJ.
Agendapun berlanjut
pada PKMUNJ 1 Jilid 1 yang dimulai setelah istirahat dan sholat dzuhur. Pada
PKMUNJ 1 Jilid 1 ini peserta kedatangan tamu istimewa, yaitu ka Bambang Irawan.
Yang merupakan Koordinator Pusat Aliansi BEM SI tahun 2015.
Ka bambang datang
dengan membawa amunisi berupa materi public
relation. Dalam materi ini dijelaskan bahwa public
relation itu sangat penting dalam kehidupan, sebab relasi merupakan suatu
elemen penting yang harus diperhatikan oleh seseorang terutama dalam menjalani
kehidupan sosial. Tanpa disadari relasi dapat membawa pengaruh yang cukup
banyak karena dengan adanya relasi dapat mempermudah kita juga bila membutuhkan
sesuatu seperti link ke perusahaan, pekerjaan, dan lain-lain. Dalam sebuah
organisasi, public relation juga sangat dibutuhkan supaya
organisasi-organisasi yang ada dikampus dapat menjadi organisasi yang kuat.
Di satu
minggu berikutnya, yaiu tepatnya 10 Juni 2017, PKMUNJ juga memasuki babak
selanjutnya, yaitu PKMUNJ 1 Jilid 2. Dalam rangkaian ini BEM UNJ, khususnya
PKMUNJ berusaha untuk mewujudkan ekspektasi peserta dalam hal memfasilitasi
peserta untuk menjadi seorang pemimpin.
Seperti
pada hari sebelumnya dalam PKMUNJ, PKMUNJ 1 Jilid 2 juga kembali terbagi dalam
2 sesi. Yaitu sesi pertama yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan sesi kedua
yang dimulai apda pukul 13.00 WIB.
Pada sesi
pertama, para peserta kedatangan tamu yang begitu hebat, yaitu Bapak M. Rusdi.
Beliau menyampaikan tentang rekayasa
sosial, yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk melakukan perubahan sosial.
Perubahan sosial menurut Max Weber merupakan perubahan situasi dalam masyarakat
sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur nilai dan norma sosial yang
dianut selama ini. Orang yang diam akan tergilas oleh perubahan dan mengingkari
hakekatnya sebagai makhluk Allah yang bergerak. Tujuan dari perubahan sosial
sediri yaitu untuk menciptakan sebuah tatanan sosial (masyarakat) ekonomi
budaya, politik yang lebih baik (bekeadilan, beradab, dan sejahtera). Perubahan
sosial yang terjadi akibat adanya faktor-faktor yang mendukung seperti pengetahuan,
modal sosial, modal capital, teknologi, birokrasi dan metodeogi.
Dengan adanya
perubahan sosial maka ada pula tantangannya seperti yang dialami oleh Indonesia
yaitu 70 juta masyarakat Indonesia belum terakses jaminan kesehatan, upah
minimum buruh hanya 1:15 dari Eropa dan Australia, jaminan pensiun di Indonesia
termasuk terendah di dunia, hutang yang terus naik, dan lain-lain. Kita tidak
perlu takut dalam menghadapi perubahan yang ada, gunakanlah stategi mewujudkan
perubahan dengan membangun kesadaran individu dan hijrah serta siap membangun
tatanan baru masyarakat. Adapun peran mahasiswa dengan rekonstruksi sistem
pembelajaran yang efektif sehingga menghasilkan para pemimpin negeri di masa
depan.
Sedang pada sesi kedua,
para peserta pun kedatangan tamu yang tak kalah hebatnya, yaitu Bapak Moses
Caesar S.Pd, Mse. Yang merupakan anggota DPR RI Komisi I. Paparan beliau
tentang Counter Intelligence nampkanya
banyak menyita perhatian para peserta.
Beliau memaparkan
bahwasanya Intelejen adalah menemukan dan
menggunkan informasi untuk memenangkan kontes. Sedangkan kontra intelegen
adalah mengalahkan lawan-lawannya untuk melakukannya dengan menghalangi atau
memanipulasi informasi yang relevan. Hubungan antara intelegen dan kepentingan
bangsa bisa jadi untuk melindungi segenap bangsa dan memajukan kesejahteraan
umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa dengan ikut melakukan ketertiban
dunia. Yang perlu kita lakukan adalah membaca sinyal masa depan dan emerging
issue yaitu harus bisa mebaca issue-issue yang muncul dan diinterpretasikan apa
maknanya dan darimana asalnya, setelah aware terhadap issue kita akan bisa
membaca issue. 3 cara membaca signal yaitu dengan cara wild card (perubahan
yang tiba-tiba, penting, tidak biasa dan mengancam peluang besar), weak signal
(discontinue dan mengejutkan),
dan strong signal.
Dan
pemaparan materi tersebut pada akhirnya mengakhiri rangkaian PKMUNJ I. Masih
terdapat 3 rangkaian lagi yang akan dilewati para peserta. Dan tentunya peserta
akan dengan antusias untuk mengikuti sisa rangkaian tersebut demi menjadi
seorang pemimpin.
No comments:
Post a Comment