Monday 17 September 2018

KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PADA PERUSAHAAN YAHOO!

AKUNTANSI MANAJEMEN
KASUS PELANGGARAN KODE ETIK
PADA PERUSAHAAN YAHOO!





Disusun oleh :
·          Akbar Kurnianto (8335151596)
·          Rika Destiana Siregar (8335150204)
·          Risa Syaputriani (8335152834)


S1 Akuntansi A 2015
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
2017
PENDAHULUAN
Dunia bisnis merupakan dunia yang penuh dinamisasi. Saling tukar-menukar, bernegosiasi, mengurus perusahaan adalah merupakan hal yang lumrah dalam dunia bisnis. Dan semua hal itu, terkadang selalu berorientasi terhadap keuntungan. Namun, tanpa mengesampingkan keuntungan, ternyata harus  ada koridor etika yang tidak boleh dilanggar ketika kita berada dalam ranah profesionalitas tersebut.
Yahoo! Inc. adalah sebuah perusahaan internet multinasional yang berpusat di Sunnyvale, California, Amerika Serikat. Yahoo! juga merupakan salah satu situs web terbesar di Amerika Serikat. Bahkan ada sekitar 600 juta orang yang mengakses Yahoo! menggunakan perangkat mobile[1].
Pelanggaran  yang terjadi pada perusahaan Yahoo! adalah pelanggaran yang dilakukan oleh CEO Yahoo! sendiri, yaitu Scott Thompson. Secara garis besar, Scott melakukan pelanggaran karena dia memalsukan resume/ CV-nya dalam hal penyertaan gelarnya. Dan berikut adalah sedikit penjabaran mengenai kasus tersebut.
Dalam masa kepemimpinan Scott Thompson, pada Senin, 2 April 2012, sebuah berita mendebarkan bagi para karyawan Yahoo! muncul. Demi menciptakan Yahoo yang baru, para petinggi Yahoo memutuskan untuk merumahkan 14% karyawannya. Dengan kata lain, Yahoo akan memberhentikan 2000 karyawannya.
Scott Thompson, CEO Yahoo, menyatakan kalau keputusan pemecatan karyawannya tersebut sangatlah berat untuk diambil. Thompson juga banyak menjelaskan mengapa Yahoo sampai harus memecat karyawannya. Perusahaan tersebut nantinya berukuran jauh lebih ramping dan fokus pada bisnis media, periklanan, dan bisnis baru yang saat ini masih belum diketahui detailnya. Dengan pemecatan sekitar 2000 karyawan, Yahoo akan menghemat banyak uang. Menurut Yahoo, dengan diambilnya keputusan sulit ini, mereka akan mampu menghemat sebanyak USD 375 juta.
Kemudian pada tanggal 27 April 2012, muncul isu bahwa adanya kecurigaan terhadap Scott Thompson bahwa ia telah memalsukan gelar sarjananya. Berita ini muncul dari sebuah surat yang dibuat oleh salah satu investor Yahoo, Daniel S. Loeb (Chief Executive Officer Third Point LLC) yang berisi ia telah mengklaim bahwa Thompson telah salah mengartikan gelarnya. Gelar sarjana palsu Thompson yang dipermasalahkan tersebut adalah gelar S1 dari Stonehill College. Menurut data yang ditampilkan Yahoo, Thompson memiliki gelar di bidang akuntansi dan ilmu komputer dari Stonehill College, padahal dalam kenyataannya, dia hanya memiliki gelar di bidang akuntansi. Hal tersebut membuat pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Yahoo menjadi ragu apakah Thompson memiliki kemampuan yang memadai untuk memimpin perusahaan sebesar Yahoo.
Setelah diselidiki, ternyata menurut penjelasan dari pihak Stonehill College di Easton, Massachusetts (Perguruan tinggi Scott Thompson), telah dipastikan bahwa Scott Thompson hanya meraih gelar akuntansi. Akhirnya pada bulan Mei 2012, Scott Thompson melepaskan jabatannya sebagai CEO Yahoo.
PEMBAHASAN
Dari penjabaran kasus pada pendahuluan diatas, penulis bermaksud untuk mencari tahu sebenarnya kode etik atau etika apakah yang dilanggar dalam kasus tersebut, baik dalam peraturan menurut perusahaan maupun dalam konteks pembelajaran Akuntansi Manajemen.
Dengan adanya kasus yang telah ditemukan pada perusahaan Yahoo pada masa kepemimpinan Scott Thompson, kami akan menjelaskan kode etik apa yang telah dilanggar dan akibat dari tindakan pemalsuan gelar nya. Adapun penjelasan akan kami jabarkan dalam poin-poin berikut ini:
·         Pemalsuan gelar yang dilakukan oleh Scott Thompson menyatakan bahwa ia telah melanggar kode etik perusahaan itu sendiri. Dimana Kode Etik Yahoo! Telah menetapkan standar perilaku yang berlaku untuk semua pegawai Yahoo! Tanpa terkecuali(termasuk petugas dan direktur).

Kode etik tersebut terdapat pada halaman 13 yang berkaitan dengan Akurat Komunikasi Bisnis, Catatan dan Kontrak, dan menyertakan "Keterbukaan dalam laporan dan dokumen yang diajukan atau diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS dan dalam komunikasi publik lainnya yang dibuat oleh Yahoo! harus lengkap, adil, akurat, tepat waktu dan mudah dipahami. Pastikan informasi yang kami ungkapkan tentang perusahaan kami adalah jelas, jujur dan akurat".[2]

·         Dalam menentukan setiap kebijakan, tentulah tidak boleh melupakan etika. Terlebih lagi jika kebijakan tersebut bersangkutan dengan orang banyak. Setidaknya, menurut Hansen & Mowen (Managerial Accounting, 2007) terdapat sepuluh nilai inti dalam koridor etika. Sepuluh nilai inti yang dimaksudkan yaitu:
1.    Kejujuran
2.    Integritas
3.    Pemenuhan janji
4.    Kesetiaan
5.    Keadilan
6.    Kepedulian terhadap sesama
7.    Penghargaan kepada orang lain
8.    Kewarganegaraan yang bertanggung jawab
9.    Usaha untuk mencapai kesempurnaan
10.Akuntabilitas

Dari poin yang sudah dijabarkan diatas, sudah jelas Scott telah melanggar poin Kejujuran. Dimana, terdapat unsur kebohongan dalam CV/Resume yang ia berikan. Hal ini tentunya secara jelas, menandakan bahwa dalam konteks permasalahan Scott, Scott tidak mengidahkan Etika yang ada.

Dan poin ke 6 dan 7 pun dipertanyakan selaras dengan kebijakan pemecatan yang dilakukan oleh Scott. Dimana Scott lebih memilih untuk merampingkan perusahaan dibandingkan memperhatikan karyawannya.
·         Dan masih dalam konteks yang bersinggungan, selama Scott menjabat, Scott juga melakukan suatu gebrakan besar dimana dia memecat 2000 karyawannya. Tidak dijelaskan secara pasti dalam berbagai artikel yang penulis dapat, apakah Scott memberhentikannya secara layak atau tidak. Tetapi paling tidak, menurut Maxmanroe.com terdapat 4 etika dalam memberhentikan karyawan, antara lain :
1.         Lakukan sistem Rank & Yank
2.         Berikan Standar Pekerjaan yang Jelas
3.         Berikan Peringatan Sedini Mungkin
4.         Jagalah Hubungan Pasca Pemecatan

·         Walaupun tidak disebutkan secara gamblang, apakah kebijakan pemecatan karyawan yang dilakukan oleh Scott mendapat penolakan dari karyawan yang ia pecat atau tidak, tetapi paling tidak harus ada kewajiban yang ditunaikan Scott kepada seluruh karyawan yang dipecatnya itu. If you've lost your job, you have certain rights, such as the right to continue your health care coverage and, in some cases, the right to unemployment compensation.”[3]

Hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1.         Jobloss and Health Care Benefits
2.         Unemployment Benefits
3.         Equal Employment Opportunity (EEO)
4.         Veterans’ Employment and Training Service (VETS).

·         Apa yang dilakukan oleh Scott dapat dikategorikan sebagai Fraud. Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri / kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).[4]

Fraud yang merupakan tindakan yang sangat terlarang ini adalah salah satu musuh besar bagi seluruh entitas usaha. Bahkan, dalam Sarbanes-Oxley Act dikatakan bahwa orang yang melakukan Fraud dapat dihukum cukup berat, yaitu hingga 20 tahun penjara.

·         Dengan terbuktinya kecurangan yang dilakukan oleh Scott Thompson, maka dampak yang akan ditimbulkan baik kepada Scott maupun kepada pihak lain adalah sebagai berikut :
1.      Merugikan dirinya sendiri karena ia telah meruntuhkan kredibilitasnya sebagai pakar teknologi sekaligus seorang profesional
2.      Merugikan pihak perusahaan karena dapat mengurangi kepercayaan pihak investor karena dewan direksi perusahaan telah memilih CEO dengan karakter yang buruk. Dan karena telah terbukti bahwa Scott melakukan pemalsuan gelarnya, maka dewan direksi dianggap telah gagal menjalankan pemeriksaan dan pengawasan yang tepat dalam salah satu tugasnya yang paling mendasar  yaitu mengidentifikasi dan mempekerjakan Chief Executive Officer.
3.      Menyebabkan 2.000 karyawan Yahoo! kehilangan pekerjaan akibat perampingan organisasi yang dilakukan oleh Scott.
4.      Menimbulkan opini yang buruk ditengah-tengah benak masyarakat akan perusahaan Yahoo!
5.      Menyebabkan masalah internal, yaitu posisi Scott sebagai CEO harus digantikan segera. Karena dinamisasi tersebut akan berdampak terhadap penentuan kebijakan. Terutama terkait keselarasan kebijakan yang sudah dibuat sebelumnya oleh Scott dan dengan kebijakan CEO baru nantinya.











































KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan :
Kasus pemalsuan gelar yang dilakukan Scott Thompson selama masa kepemimpinannya di perusahaan Yahoo merupakan salah satu pelanggaran kode etik perusahaan. Karena pemalsuan yang ia lakukan telah terbukti benar adanya dan akibatnya dapat merugikan dirinya sendiri maupun pihak direksi perusahaan. Kasus pemalsuan gelar yang telah ia lakukan juga merupakan salah satu tindakan Fraud. Karena dengan pemalsuan gelarnya, ia dapat menjadi seorang CEO Yahoo dan melakukan tindakan yang merugikan pihak karyawan yaitu adanya pemecatan karyawan secara besar-besaran. Dan tentu dengan pemecatan besar-besaran tersebut karyawan yang dipecat jadi dirugikan karena kehilangan pekerjaannya.
Saran :
Saran yang dapat kami berikan yaitu seharusnya Scott Thompson meningkatkan kesadaran diri atas kode etik yang berlaku. Dan juga, harus diapliaksikan secara tegas bahwa seluruh karyawan harus dengan seksama memperhatikan dan mematuhi kode etik yang berlaku. Karena di dalam kode etik perusahaan menjelaskan hal yang menjadi hak dan kewajiban setiap orang yang ada di perusahaan. Dengan meningkatnya kesadaran atas kode etik perusahaan maka tidak akan ada lagi kasus kecurangan seperti yang dilakukan oleh Scott Thompson.
Serta, pihak direksi harus memiliki prosedur pemilihan dan penyeleksian CEO secara lebih ketat demi menghindari terjadinya hal serupa. Karena apabila hal serupa terjadi, bukan tidak mungkin kehancuran lebih jauhlah yang akan tercipta. Karena di dalam kode etik perusahaan dijelaskan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban setiap orang yang ada di perusahaan. Dengan meningkatnya kesadaran atas kode etik perusahaan maka tidak akan ada lagi kasus kecurangan seperti yang dilakukan oleh Scott Thompson.














Daftar Pustaka

1.        Craig Smith. By the Numbers: 65 Amazing Yahoo Statistics (February 2017). http://expandedramblings.com/index.php/yahoo-statistics/, Di Akses Tanggal 25 Mei 2017.
2.        Deliusno. Scott Thompson AkhirnyaTinggalkan Yahoo. http://www.jagatreview.com/2012/05/scott-thompson-akhirnya-tinggalkan-yahoo/, Di AksesTanggal 23 Mei 2017.
3.        Etika Memberhentikan Karyawan Dengan Cara Yang Lebih Baik. https://www.maxmanroe.com/etika-memberhentikan-karyawan-dengan-cara-yang-lebih-baik.html, Di Akses Tanggal 25 Mei 2017
4.        Fraud (Kecurangan) Dalam akuntansi. http://accounting.binus.ac.id/2015/03/09/fraud-kecurangan-dalam-akuntansi/, Diakses tanggal 25 Mei 2017.
5.        Hansen Don, Mowen Mar. 2007. Managerial Accounting. Eight Edition, SouthWestern. Mason, USA.
6.        Jay Yarrow. Dan Loeb: Yahoo CEO Scott Thompson Is Lying About His College Degree. http://www.businessinsider.com/dan-loeb-yahoo-ceo-scott-thompson-college-degree-in-accounting-2012-5?IR=T&r=US&IR=T, Di AksesTanggal 23 Mei 2017.
7.        Kimberly White. Minggu Depan, Yahoo! Dikabarkan PHK Besar-Besaran. https://m.tempo.co/read/news/2012/04/02/090394141/minggu-depan-yahoo-dikabarkan-phk-besar-besaran, Di Akses Tanggal 23 Mei 2017.
8.        Sarbanes-Oxley Act. https://www.sec.gov/about/laws/soa2002.pdf, Diakses pada 25 Mei 2017
9.        Termination. https://www.dol.gov/general/topic/termination, Diakses tanggal 25 Mei 2017
10.    Yufianto Gunawan. Yahoo Akhirnya Mendapatkan CEO Baru!. http://www.jagatreview.com/2012/01/yahoo-akhirnya-mendapatkan-ceo-baru/, Di AksesTanggal 23 Mei 2017 .



[1]Craig Smith. By the Numbers: 65 Amazing Yahoo Statistics (February 2017). http://expandedramblings.com/index.php/yahoo-statistics/
Di AksesTanggal 25 Mei 2017 
[2] Jay Yarrow. Dan Loeb: Yahoo CEO Scott Thompson Is Lying About His College Degree. http://www.businessinsider.com/dan-loeb-yahoo-ceo-scott-thompson-college-degree-in-accounting-2012-5?IR=T&r=US&IR=T, Di AksesTanggal 23 Mei 2017.

[3]Termination. https://www.dol.gov/general/topic/termination, Diakses tanggal 25 Mei 2017
[4]Fraud (Kecurangan) Dalam akuntansi. http://accounting.binus.ac.id/2015/03/09/fraud-kecurangan-dalam-akuntansi/, Diakses tanggal 25 Mei 2017.

No comments:

Post a Comment